Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati Masalah Ketidakbahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Sukses Adalah Hidup Bermakna

5 Oktober 2012   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:12 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu, sempat saya jalan mengunjungi sebuah shopping center yang ada dalam khawasan Ciputra World, jalan Mayjend Sungkono, Surabaya. Dibangun di atas 7,7 hektar lahan, Ciputra World terdiri dari tempat belanja (150 ribu m2), 1500 unit dalam 6 tower bangunan apartemen, hotel bintang lima dan pertokoan. Bukan hanya itu aktivitas bisnisnya, Ciputra juga mengelola perumahan Citraland yang meng-cover sebagian besar lahan di Surabaya barat.

Ketika iseng saya bertanya pada sopir taksi tentang penghasilannya, ia mengaku bahwa sepanjang sejarah naksi, Ciputra World adalah area yang paling ramai, tidak pernah sepi pengunjung. Di situ ia mencatat memperoleh jumlah panggilan/order dengan frekuensi paling tinggi dan mendapat penghasilan paling besar.

Saya sempat berkeliling dari tempat parkir, pasar modern, pertokoan hingga bioskop. Mempelajari dan memperhatikan bagaimana para karyawan pada tingkat ini bekerja. Saya tidak sanggup menghitung jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap oleh aktivitas bisnis yang dilakukan seorang Ciputra. Jumlah itu belum termasuk aktivitas bisnis property, perumahan, wahana bermain anak-anak, dan pendidikan dari mulai pre-school hingga perguruan tinggi/Universitas, yang berada di luar area Ciputra World.

Ada sesuatu yang berkecamuk dalam diri saya ketika berjalan menyusuri tempat perbelanjaan. Saya memperhatikan warna kulit, rambut dan raut muka para karyawan. Dalam benak saya berpikir, seorang Ciputra yang sukses pastilah orang yang tidak pernah sibuk berpikir dan memperdebatkan perbedaan agama, kulit dan suku bangsa. Saya sangat yakin bahwa dalam rangka menyerap tenaga kerja, agar persoalan bangsa ini “sedikit” teratasi, seorang pak Ci pasti tidak sibuk memilah-milah siapa beragama apa, siapa berasal dari daerah mana, berkulit apa dan bersuku bangsa apa.

Saya melihat betapa yang ia pikirkan hanyalah bagaimana membangun hidupnya dengan kreatif, agar bisa memberi arti bagi hidupnya dan hidup orang banyak. Aktivitas bisnis seorang pak Ci, jelas tidak berpusat pada bagaimana memperoleh keuntungan setinggi-tingginya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Dalam membangun perumahan, tidak satupun perumahan dibangun dengan melukai lingkungan. Jiwa spiritual seorang Ciputra nampak jelas menghiasi setiap usahanya. Ciputra sangat peduli pada pendidikan, agar SDM menjadi tidak kalah dengan bangsa lain. Ciputra juga peduli tentang kebutuhan orang untuk beribadah. Beliau bangunkan tempat ibadah bagi mereka yang memerlukan tempat ibadah, meskipun jenis tempat ibadah itu berbeda dengan jenis tempat ibadah untuk agama yang sedang dianutnya.

Bukan hanya itu. Bukan hanya manusia yang diperhatikan kebutuhannya oleh pak Ci, tetapi juga tetumbuhan yang butuh hidup, diberinya ruang untuk hidup dan bernafas. Tidak ada area yang tidak bersih dan hijau. Tidak ada drainage yang tidak diatur dengan rapi, agar air dan limbah mengalir pada tempat yang terpelihara.

Ciputra hanyalah satu dari sedikit orang sukses. Dan saya yakin, orang sukses itu tidak menghabiskan waktu untuk berhitung-hitung tentang perbedaan. Mereka pasti sibuk membangun kebersamaan untuk tujuan yang lebih besar. Yaitu hidup berguna. Hidup bermakna. Bukan hanya bagi manusia lain, namun juga bagi makhluk lainnya.

Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah SWt. Terima kasih pada semua yang menginspirasi. Salam bahagia dan terus berkarya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun