Ada yang bilang tulisanku jelek, miskin pengetahuan bahasa, tapi biar sajalah...
Biar sajalah tulisanku jelek, asal kubangun selalu kecantikan hatiku. Aku memang bukan perempuan ilmiah sehingga tak mampu merangkai pikirku menjadi tulisan-tulisan ilmiah.
Katamu aku tidak kaya kata-kata, aku miskin pengetahuan membaca, miskin dalam bahasa. Biar sajalah...memang begini keadaan tulisanku.
Dari dulu sudah kuberitahu. Aku tak pintar bagai pakar, aku biasa saja. Aku begini saja.
Tapi bila ada waktu. Mari sedikit kuberitahu tentang aku yang dulu...
Aku yang dulu gemar bergaul dengan para pintar, tapi apa yang kudapat? Bukan aku jadi lebih pintar, yang ada aku malah jadi malang...
Aku bingung dengan apa yang mereka pikirkan, aku bingung dengan apa yang mereka bicarakan, aku bingung dengan tindak laku mereka, aku bingung dengan bagaimana para pintar memporakporandakan pendidikan, perekonomian, mengacaukan hukum dan pemerintahan, mengacak tatanan perundang-undangan dan kesantunan...
Aku sungguh tidak mengerti cara para pintar mengaduk-aduk dunia,
Maka kupilih saja meninggalkan mereka. Lebih nyaman saja bagiku tiada dekat-dekat dengan mereka...
Tak mengapa aku tak usah dibilang pintar, bila harus seperti itu kejadianku. Lebih baik kakiku kokoh menginjak bumi. Dari pada terbang melayang di awang-awang...
Aku begini saja...,
Membaca yang aku suka, menulis apa yang aku cinta. Sederhana dalam berkata, sederhana dalam bersapa. Sederhana dalam berumah dan berkendara, dalam berkawan dan bersaudara. Sederhana di tengah hiruk pikuk dunia...
Tulisanku jelek dan miskin perbendaraan kata?
Biar sajalah. Namanya juga belajar...
Pernah sedikit terusik, kala tulisanku kau bilang ringan tidak berkelas, tak sama sekali mencerminkan bahwa aku pernah bersekolah...
Kurasa, aku memang harus gagal mengikuti pikir pandangmu,
Sebab sungguh, tidak mudah kujadikan diriku seorang kamu. Biar kuputuskan saja aku menjadi diriku, tidak usah menjadi dirimu...
Tulisanku jelek, miskin pengetahuan bahasa,
Biar sajalah tulisanku jelek, asal kubangun selalu kecantikan hatiku...
Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah SWT. Terima kasih pada semua yang sudah menginspirasi. Salam bahagia dan terus berkarya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H