Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati Masalah Ketidakbahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Atasi Orang Menyebalkan...

29 Mei 2011   09:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Bagaimana cara kita bersikap kepada seseorang yang menyebalkan? Dia berpura-pura baik di hadapan semua orang, tapi sesungguhnya dia menyimpan keburukan, bukankah ini memuakkan?"

Itu inti dari dialog kami menjelang tengah malam, beberapa hari lalu. Pertanyaan seorang kawan yang digundahkan oleh keadaan orang lain dan bukan oleh keadaan dirinya sendiri.

"Jadi bagaimana sebaiknya saya bersikap?", demikian tanyanya kepada saya.

Tidak banyak yang saya sampaikan kecuali berhenti sibuk membicarakan keburukan orang lain, lalu mengubahnya membicarakan kebaikan-kebaikan saja dari kawannya itu. Siapa tahu dia sedang memainkan perannya. Kita tidak pernah tahu peran siapapun, baik sekarang maupun yang akan datang. Dan setiap kita pasti memainkan peran dalam menjalani kehidupan.

Anda hanya akan terlihat cantik apabila ada pembanding, yaitu mereka yang berwajah jelek. Anda akan terlihat baik hanya jika ada pembanding yaitu yang buruk. Anda akan terlihat sempurna, hanya jika ada pembanding yang anda namai dengan ‘cacat’. Anda yang merasa pintar, hanya akan terbenarkan kepintaran anda itu, jika ada pembanding yang anda namai dengan bodoh.

Menurut anda, apakah anda akan menjadi pemenang, jika tidak ada siapapun yang kalah dan bersedia mengalah, lalu dengan besar hati menerima kekalahan dan menyerahkan kemenangan kepada anda?

Di dalam setiap kita, ada Tuhan bersemayam di sana, meskipun terkadang ada saja mereka yang belum mampu merasakan kehadiranNYA. Jika kita mampu melihat itu, jika kita mampu melihat bahwa dalam setiap jiwa dan raga seseorang, ada Tuhan yang bersemayam di sana, maka kita pasti mampu belajar “bersikap hormat dan lebih hormat” kepada siapapun. Tak terkecuali.

Begitu pesan dari guru saya.

Salam bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun