Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati Masalah Ketidakbahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Confused (Bingung)

16 April 2011   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:45 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pagi-pagi :

Hi! I am still so sad today.I am so confused cause my problems haven’t been solved yet. Any idea?

Siang-siang di in box:

Ngga on line mbak? Saya butuh bantuannya, saya ingin chat soal variable untuk thesis, saya confused mbak, please…please…please help me ya?!

Malam-malam:

Ri!, I am looking at the sky, but I’m just looking a bird,

I’m looking after her, but she has broken my heart.

I am confused of my problems…just write a new topic about How I should be…

Kemarin saya tak tayang artikel di sini. Saya memilih menyimpan saja dalam catatan fb. Sebab, saya pikir tidak ada yang menarik untuk dibagi. Tetapi pagi tadi saya baru ingat bahwa sehari kemarin, ada tiga bingung. Bingung pagi, bingung siang dan bingung malam. Orangnya berbeda, tetapi kadar kebingungannya sama. Sama-sama bingung soal kehidupan. Dan, ini kemudian, menginspirasi saya untuk kembali menulis.

Perasaan, saya sudah pernah menulis, bahwa Life is an adventure (hidup adalah sebuah petualangan), bahwa Life is a choice (hidup adalah pilihan), kenapa masih belum mempan ya?

Kalau begitu, mungkin ini saja. “Life is lessons!”, Hidup adalah pelajaran-pelajaran. Atau  “Life is a book.”

Lima tahun lalu seorang guru saya bercerita bahwa Universitas yang sebenarnya adalah Universitas Kehidupan. Beberapa hari lalu, salah seorang kompassianer juga mengangkat lagi soal Universitas Kehidupan ini. Dan saya menyukai Universitas ini. Saya menikmati belajar di Universitas ini ketimbang Universitas itu.

Jika hidup ini adalah Universitas yang sebenarnya, maka bumi ini adalah ruang-ruang kelas. Bumi berisi kelas-kelas pembelajaran. Setiap kisah adalah pelajaran. Setiap pelajaran itu, ada bukunya. Setiap buku terdiri dari beberapa bab. Hidup seperti penguasaan sebuah buku.

Membaca buku, supaya paham dan menguasai isinya, harus dibaca tiap-tiap babnya dengan baik. Tiap-tiap bab dalam buku ada latihan soal yang harus dikerjakan. Sebelum menginjak bab dua, kerjakan latihan satu, sebelum menginjak bab tiga, kerjakan latihan yang ada di bab dua. Jika kita sedang very confused, sangat-sangat bingung, itu tandanya sampai pada bab 13....he..he..

Seperti layaknya mempelajari buku, jika mengalami kesulitan, boleh bertanya dan minta bantuan kepada guru atau kawan. Jika belum juga terpecahkan, masih belum mampu mengerjakan soal latihan, lanjutkan saja ke bab berikutnya, bab 14. Siapa tahu jawabannya ada di sana.

Salam bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun