Mohon tunggu...
Arida Ulul Azmi
Arida Ulul Azmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

okey

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Blusukan Vs Kebijakan, Mana yang Lebih Efektif untuk Rakyat?

6 September 2024   12:44 Diperbarui: 9 September 2024   13:06 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BLUSUKAN VS. KEBIJAKAN : MANA YANG LEBIH EFEKTIF UNTUK RAKYAT?

Mahsunah (006), Andyni (020), Aditya (012), Arida (036)

Blusukan adalah istilah politik yang sering digunakan oleh para pejabat publik untuk turun langsung mengunjungi suatu tempat seperti pasar tradisional, pemukiman, dan fasilitas publik tanpa pengawalan yang ketat dan pemberitahuan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan interaksi antara warga dan pejabat. Tujuan utama blusukan adalah untuk melihat, berinteraksi, dan mendapatkan informasi secara langsung dan akurat tentang permasalahan yang ada di masyarkat.

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Sederhananya, kebijakan adalah aturan main atau panduan yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu.

Keberhasilan blusukan Jokowi dilihat dari beberapa aspek:

  • Meningkatkan komunikasi dengan masyarakat, dengan cara tersebut memungkinkan keberhasilan dan peningkatan komunikasi dengan masyarkat dan mempererat hubungan antara aparat negara dengan masyarakat.
  • Membangun citra pemimpin sederhana, gaya blusukan menunjukkan gaya kepemimpinan yang sederhana dan dekat dengan rakyat sehingga dapat menarik simpati masyarakat.
  • Meningkatkan kepastian implementasi kebijakan, memastikan dan memonitoring bahwa program kerja terlaksana dengan baik dan benar.

Walaupun sudah menggunakan blusukan, beberapa kebijakan masih belum terpenuhi. Beberapa diantaranya,

  • Pertumbuhan ekonomi yang tidak pernah mencapai  target, dan bahkan hutang luar negeri Indonesia semakin bertambah.
  • Pemberantasan korupsi yang lemah sehingga korupsi tetap merajalela
  • Kebijakan kenaikan BBM yang semakin menyulitkan rakyat
  • Penegakan hukum yang kurang tegas sehingga pelaku pelanggar hukum tidak ada efek jeranya.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa antara gaya kepemimpinan blusukan dan kebijakan saling berkaitan erat. Dilihat dari manfaat blusukan dan kebijakan yang membantu proses pelaksanaan program kerja pemerintah. Dengan model blusukan pemerintah dapat melihat langsung kebijakan yang terlaksana yang dirasakan oleh masyarakat dan mendengar keluh kesah masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya dan diharapkan dapat menciptakan yang lebih baik lagi.

Mengevaluasi kepemimpinan Indonesia di zaman modern dan tantangan global Di tengah gejolak dunia dan kemajuan teknologi, kepemimpinan Indonesia berada pada posisi yang penting. Dengan sumber daya yang kaya dan budaya yang beragam, negara kita harus mampu menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks dari waktu ke waktu. Namun apakah para pemimpin kita cukup fokus dan kreatif untuk menghadapi tantangan dan peluang saat ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun