Mengapa Pemerintah melakukan kebijakan PPKM sampai sekarang juga masih diperpanjang, lantas apa yang ada di pikiran pemerintah. Warga Indonesia semakin susah, membutuhkan kebutuhan pokok untuk keluarganya. Entah sampai kapan Ppkm ini selesai, dan awal kebijakan pertama diberlakunya Psbb, dan sekarang  ppkm. apakah pemerintah tidak merasa kasihan kepada para pedagang kaki lima yang biasa berjualan di malam hari ataupun di emperan kota. Generasi anak-anak bangsa yang terkena dampak, dan akibat nya pandemi, anak-anak tidak bisa sekolah, namun hanya bisa sekolah lewat online atau pun daring dirumah. Macam  ribuan  warga menolak atas ppkm diperpanjang, dan entah sampai kapan. banyak yang terkena dampak dari PPKM.. dampak ekonomi, sosial, sekolah ditutup, dan yang lainya.
Keputusan pemerintah tentang PPKM ini membuat hal publik dari media online semuanya geger, dan menjadi huru hara tentang ppkm diperpanjang. Beberapa warga Indonesia juga sudah melakukan vaksin dan itupun karena sekarang masuk mall wajib membawa kartu vaksin. Dan warga Indonesia sangat antusias melakukan vaksin. namun vaksin sekarang stok dari pemerintah emakin menipis dikarenakan masih ada beberapa warga Indonesia  yang tidak mau melakukan vaksinasi. Dan itupun karena orang yang terkena covid juga semakin bertambah, maka dari itu pemerintah menetapkan kebijakan PPKM sampai sekarang.
Hidup di Masa Pandemi ini merasa sangat terbebani karena harus mematuhi protokol kesehatan, dan juga menerapkan 5 M, yaiu mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas atau kerumunan, dan lainya . itupun awalnya sangat susah diterapkan pada warga Indonesia, tetapi semakin kesini warga Indonesia telah sadar bagaimana pentingnya 5 M. Dan juga sebelumnya banyak waga Indonesia yang meninggal karena covid 19, dan tetap pauhi protokol kesehatan di luar rumah, dan kurangi kerumunan di pasar atau mall. Dan semoga PPKM tidak diperpanjang lagi.
Penulis: Qorina Fiqhatun Nisa
(anggota kelompok 41 KKN MIT DR-XII UIN Walisongo Semarang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H