Mohon tunggu...
Rheyma Putera
Rheyma Putera Mohon Tunggu... -

seorang Mahasiswa Jurusan pendidikan teknik Mesin di sebuah PTS dijogja yang masih berusaha untuk menjadi seorang sarjana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup untuk Makan, Makan untuk Hidup

10 Januari 2012   19:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13262219551247331160

Ketika kita ditanya akankah kita hidup untuk makan atau makan utnuk hidup apa jawaban kita????

Mungkin itu akan sedikit sulit dijawab ketika kita melihat nasib para rakyat miskin, yang sampai kini katanya “dipelihara oleh negara” . sejenak kita sempat terhentak dikala kita masih melihat, mampu memandang bahwa hidup tidaklah sendiri, takkan mampu kita individual, manusia adalah maklhuk sosial yang dimana kita harus mampu bersosialisasi dan bermasyarakat.

Indonesia negeri kaya raya, tapi masih aja banyak yang kekurangan, dari yang duduk-duduk diatas sana dengan gaji 5jt keatas, tunjangan perbulan sampai dengan 22jt sampai dengan yang tiap hari hanya mondar-mandir dilampu merah. Jika ditelisik sapa sieh yang salah??? Apakah negara??? Apakah pemerintahnya??? Ataukah orangnya???

Coba kita tengok menunduk kebawah, dibagian bawah sebelum kita mendongak keatas. Terasa sangatlah perih jika kita yang mengalaminya. Takkan pernah mudah ketika pertanyaan tadi ( hidup untuk makan, apa makan untuk hidup) bagi seorang penjual arang, pemulung, pengemis, dll.

Beginilah cermin dari indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun