Pembelajaran Outing Class untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Materi pada pembelajaran IPA sangat erat dengan lingkungan sekitar, akan tetapi selama ini guru masih terdapat beberapa kekurangan dalam melakukan pembelajaran antara lain guru menyampaikan materi dengan menampilkan gambar ilustrasi sehingga siswa kurang dapat menggambarkan pengathuannya secara kontekstual, saat pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang kurang bersemangat, mengobrol dengan teman satu kelas saat guru menjelaskan materi, dan siswa sering izin ke kamar mandi karena merasa bosan di kelas. 

Dengan demikian pemahaman siswa mengenai materi tersebut menjadi kurang maksimal dan berdampak pada hasil belajar siswa kurang baik.  Untuk mengatasi hal tersebut guru sebagai pendidik dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran inovatif yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa salah satunya dengan penerapan pembelajaran outing class.

Pembelajaran outing class memiliki banyak tantangan dari sisi guru ataupun dari sisi siswa, dilihat dari siswa guru pengkondisian kelas saat pembelajaran diluar kelas sangatlah penting untuk selalu terkondisi  sehingga siswa dapat memahami tugas yang disampaikan dan dapat menyelesikan dengan baik. Dari sisi siswa perlaunya kerjasama yang baik antar kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, keberhasilan kelampok dipengaruhi oleh keberhasilan individu sehingga semua anggota harus aktif dalam penyelesaian tugas yang diberikan, dengan siswa memahami tugasnya maka penyampaian materi akan lebih mudah dan siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik.

Langkah yang harus dilakukan guru dalam menghadapi tentangan tersebut guru dapat menyusun rencana aksi dengan memadukan model pembelajaran dan metode outing class, model pembelajaran yang dapat dipilih salah satunya model Problem Based Learning.

 Pada model pembelajara tersebut guru dapat menyusun sintak pembelajaran sesuai model yang dipilih. Pengidentifikasian nama tumbuhan juga harus dikuasai guru hal ini sangat penting jika terdapat tumbuhan yang belum diketahui namanya, untuk mengatasi hal tersebut guru dapat memanfaatkan device untuk mengakses nama nama tumbuhan dengan bantuan google lens. Dengan demikian sumber belajar yang bisa dimanfaatkan tidak hanya terbatas dari buku akan tetapi berasal dari lingkungan sekolah dan teknologi yang ada saat ini.

Setelah dilakukan aksi atau penerapan pembelajaran Problem Based Learning dengan memadukan metode Outing Class siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran sehingga siswa tidak lagi merasa bosan dikelas dan kurang semangat mengikuti pelajaran. 

Siswa dapat mendapatkan pengetahuan mengenai kegitan pengamatan secara langsung dan pengetahuan yang didapatkan lebih bermakna oleh siswa, hal ini sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakuakan oleh guru, pemahaman siswa mengenai bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dapat meningkat, presentase siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu sebesar 80 % dari 16 siswa. Siswa yang masih dibawah KKM diakrenakan siswa tersebut kurang dapat mengikuti arahan dari guru ataupaun dari kelompok masing masing.

Kegiatan aksi yang telah dilakukan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari rekan guru karena selama melakukan pembelajaran ada beberapa guru yang mengamati dan merasa tertarik untuk mengaplikasikan di kelas masing -- masing.

Melalui kegiatan aksi yang dilakukan ini diaharapkan dapat memotivasi rekan guru yang lain dan orang tua siswa untuk memberikan pengetahuan kepada siswa melalui kegiatan dan benda yang konkrit disekitar siswa.