1. Menggunakan kata kata maupun frase yang bermakna kontatif (makna yang mempunyai hubungan/ikatan).
2. Banyak menyindir keadaan sekitar baik sosial, budaya, politik, atau lingkungan.
3. Revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan kecenderungan ke puisi kongkret yang disebut antoromofisme.
4. Kritik sosial sering muncul lebih keras.
5. Penggunaan estetika baru.
6. Karya cenderung vular.
7. Mulai bermunculan fiksi-fiksi islami.
8. Munculnya cyber sastra diinternet.
9. Ciri-ciri bahasa diambil dari bahasa sehari-hari yaitu kerayatjelataan.
10. Karya satra pada angkatan ini mulai berani memunculkan karya sastra yang cenderung berbau vulgar dan kebanyakan mengadopsimoral pergaulan bebas ala amerika bertemakan romantisme atau berkasih-kasihan.
D. Tokoh dan Karya Angkatan 2000
- Ahmad Fuadi : Negeri 5 Menara (2009), Ranah 3 Warna (2011), dan Rantau 1 Menara (2013).
- Andrea Hirata : Laskar Pelangi (2005), Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), Maryamah Karpov (2008), dan Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas (2010).
- Ayu Utami : Saman (1998) dan Larung (2001).
- Cucuk Espe : Monolog Sang Penari (1997), Rembulan Retak (2003), Juliet dan Juliet (2004), Puisinolog; MANIVESTO ORGIL, (2014), dan 3 Repertoar Cucuk Espe (2015).
- Dewi Lestari : Supernova 1 Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (2001), Supernova 2 Akar (2002), Supernova 3 Petir (2004), dan Supernova 4 Partikel (2012).
- Habiburrahman El Shirazy : Ayat-Ayat Cinta (2004), Di atas Sajadah Cinta (2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), dan Ketika Cinta Bertasbih (2007).
- Herlinatiens : Jilbab Britney Spears (2004), Sajak Cinta Yang Pertama (2005), Malam Untuk Soe Hok Gie (2005), Rebonding (2005), dan Broken Heart, Psikopop Teen Guide (2005). Raudal T. Bauna : Pulau Cinta di Peta Buta (2003), Ziarah bagi yang Hidup (2004), Parang Tak Berulu (2005), dan Gugusan Mata Ibu (2005).