Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi dan wawasan dari sesuatu yang telah ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak juga wawasan dan informasi yang kita dapatkan. Tidak jarang orang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia.
Mengapa demikian? Karena dengan membaca buku dapat membuka wawasan yang sangat membantu dan menghargai hasil karya orang lain. Namun sangat disayangkan pada zaman sekarang ini, bahkan jarang sekali kita temukan generasi muda yang gemar membaca.
Selain dikarenakan menjamurnya perkembangan zaman dengan teknologi yang serba canggih ini, memanjakan orang dalam mengakses sesuatu di internet. Sehingga mereka lebih sering membaca tulisan di sosial media dibanding membaca tulisan di buku buku.
Tak jarang perpustakaan di kampus atau di sekolahan terdapat banyak debu. Rendahnya minat baca menyebabkan seseorang menjadi kurangnya pengetahuan.
Dari sekian pesatnya perubahan konvensional mereka bermigrasi ke sistem online, tetapi masih ada juga sebagian dari anak muda yang menanamkan sikap gemar membaca buku.
Bagi seorang kutu buku, mungkin mereka beranggapan bahwa Ia termasuk spesies langka saat ini. Mereka di luar sana yang masih dalam zona nyamannya, terlena dengan waktu yang sia sia harusnya mulai berani membuka buku dengan niat menghilangkan kebodohan, sebab apabila orang tersebut tidak mau membaca maka seumur hidup dia tidak akan membaca.
Lalu, apa saja yang menjadi keseruan dari membaca buku?
Membaca membuat kita berpikir kritis dan berwawasan
Salah satu manfaatnya yaitu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Saat membaca, kita tidak sekedar mengeja kata demi kata, tetapi memikirkan secara mendalam. Untuk mengingat perkembangan informasi yang cepat, ada baiknya kita membandingkan informasi yang kita terima dengan informasi serupa dari sumber-sumber lain yang terpercaya. Jika kita terbiasa untuk membaca dengan teliti dari berbagai sumber, kita juga melatih diri untuk menyikapi berita secara kritis.
Membaca membuat kita lebih selektif dalam menanggapi sesuatu
Penyebaran informasi sudah banyak dilakukan para pengguna media sosial karena biasanya mereka tidak membaca berulang kali informasi yang mereka dapat. Mereka dengan kepolosannya menyebarkan suatu berita atau peristiwa secara langsung tanpa meyakinkan apakah itu memang benar nyatanya atau kebohongan semata. Ini menjadi penyebab beredar berita yang diragukan kebenarannya (hoax). Iklim provokasi pun tercipta bahkan bisa merusak persepsi seseorang terhadap suatu hal atau peristiwa.