Mohon tunggu...
Muhammad Ariby
Muhammad Ariby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mas-mas Malang yang kerap bimbang dengan pilihannya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fonologi Beserta Anak Turunnya

25 Januari 2023   16:49 Diperbarui: 25 Januari 2023   17:00 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FONOLOGI
Fonologi merupakan subdisiplin linguistik yang mempelajari bunyi bahasa. Fonologi berfokus pada fungsi perlakuan dan organisasi bunyi dalam bahasa. Berasal dari kata "Fon" dan "Logi" yang masing-masingnya secara harfiah memiliki arti bunyi dan ilmu, sehingga dapat diartikan sebagai ilmu tentang bunyi atau ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum.

Seperti yang telah disebutkan, fonologi sebagai cabang ilmu bahasa (linguistik) yang membahas di dalamnya sebuah bunyi dengan dua objek kajian, yakni fonetik (tata bunyi) dan fonemik (tata fonem).
Maka dengan itu, dapat dipahami bahwa fonologi adalah cabang (bagian) ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa, proses terbentuknya bahasa, dan perubahan bahasa yang ditinjau dari fungsinya.

Sebelum mengetahui pembagian dari fonologi, perlu kita cermati terdapat pembahasan tentang tata bunyi yang meliputi fonem dan alofon. Yang pertama yakni fonem. Fonem ialah satuan bahasa terkecil yang bersifat strukural, berdasarkan fungsinya yaitu untuk dapat membedakan makna. Dalam ilmu bahasa, fonem ditandai dengan  ditulis diantara dua garis miring: /.../. Seperti contoh kata "bola" dan "pola". Keduanya memiliki arti yang berbeda karena ada dua fonem /b/ dan fonem /p/. Maka demikian, /b/ dan /p/ disebut fonem karena telah memenuhi syarat yaitu menunjukkan perbedaan arti dalam kata "bola" dan "pola". Selanjutnya yakni alofon. Alofon ialah variasi fonem yang tidak membedakan arti sebuah kata. Dalam ilmu bahasa, alofon ditandai dengan ditulis diantara dua kurung siku: [...]. Seperti contoh alofon [i] dalam kata "ini" dengan alofon [I] dalam kata "batik". Alofon [i] dan [I] bukanlah dua fonem yang berbeda, akan tetapi mereka berasal dari fonem yang sama, yaitu [i]. yang menjadi perbedaan antara keduanya ialah dari sudut distribusinya. Vokal [i] untuk suku kata terbuka, sedangkan vokal [I] untuk suku vokal tertutup.
 
 
 
FONETIK
Fonetik merupakan kajian tentang bunyi bahasa yang diucapkan manusia sebagai alat komunikasi. Fonetik juga mempelajari semua bunyi yang dituturkan oleh mulut manusia, baik bunyi bahasa, bunyi manusia, juga simbol fonetik untuk setiap bunyi.

Menurut urutan proses terjadinya bahasa, terdapat tiga jenis fonetik yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik auditoris.
Fonetik artikulatoris ialah ilmu pengetahuan yang membahas mekanisme (kerangka pikir) alat ucap manusia dan karakter ucapan yang bekerja menghasilkan bunyi dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut diklasifikasikan. Fonetik artikulatoris berbicara tentang bunyi bahasa manusia dalam memanfaatkan organ tuturnya.

Fonetik akustik merupakan bagian fonetik yang menganalisis bunyi bahasa sebagai getaran udara menurut aspek fisiknya. Fonetik akustik juga membahas tentang struktur fisik bahasa manusia dan alat pendengaran manusia. Terdapat tiga ciri utama dalam bunyi bahasa yakni frekuensi getarannya, amplitudonya, intensitasnya, dan timbrennya.

Fonetik auditoris merupakan bagian fonetik yang membahas bagaimana mekanisme respon bahasa oleh struktur pendengaran (telinga) atas gelombang yang diterimanya berupa getaran udara atau dapat disimpulkan juga dengan penerimaan bunyi bahasa oleh indra pendengar kita.
 
FONEMIK
Fonemik merupakan kajian tentang bunyi (ucapan) yang dalam fungsinya sebagai pembeda arti. Merupakan perbedaan antara fonetik dengan fonemik adalah fonetik membahas macam-macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh organ (alat) ucap, sedangkan fonemik membahas bunyi (ucapan) yang dapat menghasilkan fungsi perbedaan arti (makna kata).

Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap kita mempunyai banyak ragam. Bunyi-bunyi tersebut diklasifikasikan ke dalam satuan yang disebut fonem. Dari fonem itulah yang dijadikan bahan objek dari fonemik.

Terdapat perbedaan antara bunyi [k] pada kata cocok dengan kata [k] pada kata bercocok tanam. Kata yang pertama, yakni cocok diucapkan dengan kata velar, sedangkan kata cocok dalam bercocok tanam tersebut diucapkan dengan [k] hamzah dan cocok dari kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Jadi untuk kata cocok yang pertama, diucapkan /cocok/, sedangkan cocok yang kedua diucapkan /coco?/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun