Menulis juga menjadi sarana bagi saya untuk meningkatkan personal branding berkaitan dengan literasi puisi. Banyak orang mengenal saya sebagai penulis puisi karena banyaknya puisi yang saya tulis dan publikasikan di Kompasiana. Tak jarang akhirnya saya mendapat kesempatan untuk menulis aneka puisi sesuai permintaan.
Saya pernah menulis puisi untuk kegiatan sekolah, Natal di sekolah dan gereja, kegiatan berkaitan lingkungan hidup, dan sebagainya. Tanpa adanya komitmen menulis, 3.000 artikel tentu saja akan sulit didapatkan.
Bukan hanya itu, saya juga mendapatkan kesempatan tak ternilai di acara Kompasianival 2023 di Kompasiana. Saya terpilih menjadi nomine (masuk nominasi) salah satu kategori penghargaan di Kompasiana yaitu sebagai Nomine Best in Fiction 2023. Ini adalah pengalaman seru dan menarik buat saya. Bukankan ini juga menjadi portofolio yang baik buat saya? Terima kasih Kompasiana yang sudah memilih saya masuk nominasi dalam kategori tersebut. Syukur kepada Tuhan.
Tidak hanya itu, Kompasiana juga menjadi tempat saya berekspresi menuangkan berbagai ide yang seringkali muncul dengan tiba-tiba, tanpa diminta, dan secepatnya menjadi sebuah karya puisi. Sekali lagi terima kasih banyak Kompasiana tersayang.
Sekarang, pada tahun 2024, tepatnya tanggal 20 Desember, sudah genap 3.000 artikel yang saya tulis. Selanjutnya apa? Apa yang akan saya lakukan ke depan? Tentu saja jawaban ini bisa dengan mudah ditebak oleh para rekan Kompasianer.
Saya akan tetap menulis. Saya akan lanjutkan untuk terus menulis di Kompasiana. Bagaimana? Apa Anda setuju dan berpikiran sama dengan saya? Saya harap rekan-rekan Kompasianer juga akan terus meramaikan Kompasiana dengan tulisan-tulisan yang makin bervariasi bersama saya ya.
Setiap kita akan mengalamai pasang surut dalam menulis, tapi tetaplah semangat. Indonesia perlu anak-anak bangsa yang giat menulis untuk mengembangkan literasi bangsa yang baik dan membangun. Mari setiap kita yang mempunyai kegemaran menulis, makin meningkatkan kualitas dan kapasitas kita dalam menulis aneka artikel.
Kompasiana memang menjadi salah satu wadah saja, pada intinya kegemaran menulis yang rekan-rekan miliki, jangan diberhentikan sepihak oleh diri sendiri hanya karena banyak aral melintang di depan. Tetap menulis yang baik, di manapun tempatnya. Tuhan memberkati kita sekalian.
Demikian sekelumit kisah saya dalam dunia kepenulisan di Kompasiana, pencapaian 3.000 artikel. Tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak pada salah satu rekan Kompasianer, Susy Haryawan yang sering saya sapa dengan Pak Susy, sebagai salah satu Kompasianer teladan dan selalu memberi dukungan semangat agar saya bisa mencapai 3.000 artikel. Maturnuwun sanget nggeh Pak Susy.
Juga tak lupa ucapan terima kasih saya pada semua rekan Kompasianer yang telah menjadi rekan penulisan di Kompasiana. Tuhan memberkati. Amin.
Sebagai penulis puisi, akan lebih menarik untuk saya jika artikel ini saya tutup dengan sebuah puisi untuk kita semua. Selamat menikmati puisi dari penulis Puisi Hati Ari Budiyanti. Salam hangat.