Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis 3.000 Artikel di Kompasiana, Lalu Apa?

20 Desember 2024   11:32 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:32 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pixabay.cm/EvaMichalkova

Tulisan ini ditulis oleh penulis sebagai artikel ke-3000 di Kompasiana. Menurut penulis, 3.000 artikel itu jumlah yang tidak sedikit. Pertanyaan penulis sebagai refleksi diri adalah, apa yang akan dilakukan setelah berhasil menulis 3.000 artikel?

Seandainya pertanyaan ini diberikan pada pembaca dan rekan-rekan Kompasianer, kira-kira apa jawaban rekan-rekan sekalian? Rekan-rekan bisa berkomentar ya di kolom komentar artikel ini sebagai respon atas pertanyaan penulis tersebut.

Sebelum saya menuliskan jawaban pertanyaan di atas menurut versi saya, akan ada sebuah cerita refleksi seputar kisah menulis 3.000 artikel yang sudah saya jalani. Semangat membaca kisah ini ya.

Berawal dari kegemaran saya menulis puisi dan mempublikasikannya di media sosial pribadi, saya mulai menulis puisi pula di Kompasiana pada tanggal 1 Desember 2018. Satu bulan pertama di Kompasiana, saya menuliskan 100 puisi pertama.

Sambutan rekan-rekan Kompasianer sangat baik dalam hal ini. Mereka sopan dan ramah dalam berkomentar. Memberi semangat saya untuk lanjut menulis puisi di Kompasiana. Hal ini pasti sangat berarti bagi penulis pemula seperti saya. Memberi semangat dan menambah keinginan saya dalam menulis puisi.

Seiring dengan pertambahan hari saya di Kompasiana, pada tahun 2019, saya mulai menulis kategori lain, kebanyakan saya pilih di kategori humaniora, lingkungan, pendidikan, dan lain sebagainya. Saya juga mencoba menuliskan beberapa cerpen dan cerbung di Kompasiana.

Rekan-rekan Kompasianer juga melihat dan menemukan saya hanya manusia biasa yang terkadang emosional, terbawa emosi hati untuk berhenti menulis di Kompasiana, namun itu tidak selamanya. Saya berhasil berdamai dengan diri sendiri dan kemudian melanjutkan terus menulis di Kompasiana. Selain saya, apakah rekan-rekan pernah mengalaminya?

Seandainya saya terus mengikuti kemauan dan ego diri yang sesaat tersebut, tentunya saya tidak berhasil mencapai 3.000 artikel bukan? Rugi sendiri karena saya juga jadi menyepikan kegemaran saya dalam menulis di Kompasiana.

Dokumen Pribadi Ari Budiyanti
Dokumen Pribadi Ari Budiyanti

Menulis memang bukan masalah perhitungan untung dan rugi semata, namun memberi kesempatan pada saya bisa berliterasi dan membangun bangsa dalam versi saya. Selain itu, menulis juga membangun relasi/networking dengan banyak penulis lain dari berbagai kategori. Menulis menolong saya untuk memperluas jaringan pertemanan saya tentu saja ini hal yang positif bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun