Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlalu Indah untuk Dijauhkan

27 November 2024   08:44 Diperbarui: 27 November 2024   08:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com/jcoope12

Sulit untukku menerima kenyataan telah ditinggalkan
Tapi aneh juga mengapa demikian
Bagaimana bisa merasakan
Jika sebenarnya tak pernah ada ikatan

Apa hati sedang berteriak
Rasanya dada sangat sesak
Oleh perasaan yang terus saja mendesak
Bahwa sebenarnya kisah ini mungkin kini tak mempunyai tempat yang layak

Hati ini terus saja bersuara
Aku cinta
Namun akal ini pun terus berkata
Bukan dia

Lagi dan lagi sanubari seolah berperang melawan pikiran
Bahwa aku hanya mencintai bayangan
Karena tak ada harapan
Cinta sepihak itu bisa mematikan
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
27 November 2024

28-2.987

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Hari Guru Tersyahdu

Baca juga: Sudah Kubilang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun