Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Guru Tersyahdu

25 November 2024   23:05 Diperbarui: 26 November 2024   11:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/Ari Budiyanti

Aku tersenyum sembari menerima sebuah pembatas buku kecil dengan ucapan tulus dari seorang muridku. Setangkai bunga mawar diberikan pula untukku. Berjalan melintasi ruang kelas yang tak lagi menjadi kelas tempatnya belajar kini.

Sudah lewat masa dua tahun yang lalu saat kami masih belajar bersama dalam satu kelas. Namun dia masih ingat untuk mendatangi kelasku dengan berani dan percaya diri. Melangkah maju menujuku.

Aku terkejut dalam diam terdalam mendengar kata-katanya. "Selamat Hari Guru, Miss Ari. Terima kasih telah menjadi guruku dan mengajariku waktu kelas dua dulu." 

Aku tersenyum dan mengangguk, "Terima kasih ya, Miss Ari senang dapat ucapan Selamat Hari Guru darimu."

Lalu dalam langkah berikutnya dengan cepat keluar dari kelasku. Teman-temannya mengantar di depan kelas, menatapku dan berujar, Selamat Hari Guru Ms Ari.

Senyum terkembang, dalam sesaatku yang syahdu. Bukan cokelat atau kue, bukan pula boneka lucu yang manis, namun setangkai bunga dan pembatas buku manis dengan ucapan Selamat Hari Guru.

Kini itu semua menjadi bagian tersyahdu di Hari Guru bagiku.

Baca juga: Dari Hari ke Hari

....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun