Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Menikah?

10 November 2024   21:13 Diperbarui: 10 November 2024   21:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah ada aku di setiap lagumu atau sebenarnya hanya bayang semu yang membelenggu? Terkadang kukira kisah kita hanyalah sebatas rangkaian drama, seolah tak layak dihidupi dalam dunia nyata. Terlalu indah atau bahkan terlalu megah.

Hidup pernikahan yang harmonis penuh toleransi. Hidup pernikahan penuh tujuan memuliakan Sang Pencipta alam semesta dan isinya. Apakah ada yang begitu atau ini juga hanya tercatat dalam kisah-kisah inspirasi?

Kupikir tak semua orang bisa menjawab dengan tepat. Kukira masing-masing bebas berpendapat. Hanya pikirku jika mau menikah tentunya ada harap besar untuk sebuah kehidupan dalam kebahagiaan yang sejati selamanya.

Selama masih ada nafas berembus dan selagi masih ada detak jantung setia mengiringi langkah, seharusnya kehidupan pernikahan yang bahagia itu bisa diusahakan oleh kedua pihak.

Benar begitu? Cinta kasih sejatj bisa mendasari sebuah awal pernikahan namun mempertahankannya hjngga maut menjemput adalah sebuah perjuangan dari hari ke hari dalam kasih Tuhan yang mulia. 

Jadi mengapa menikah jika bukan untuk menggenapi panggilan dan tujuan hidup menurut Tuhan Sang Penguasa jiwa manusia?

Jawablah sendiri menurutmu.

Baca juga: Pernah

....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun