Masih ada heran dengan keadaanmu yang tanpa berita
Dan masih ada rindu terus bertalu-talu menyesak dada
Dan itu masih belum terungkap
Apakah sungguh karenamu
Atau rasaku sendiri yang menggebu
Sebenarnya aku mengkhawatirkanmu semalam
Rasanya ada cemas yang semakin dalam
Kamu apa kabar di sana
Di suatu tempat yang tak kutahu di mana
Mungkin cintaku padamu itu tak sedalam itu
Karena aku tergugah amarah dan sedih yang bak sembilu karena lakumu
Kau diam seribu bahasa
Kau tak terjangkau bahkan oleh mimpiku semata
Aku heran mengapa demikian adanya
Namun nyata terasa karena bahkan di dunia tidurku kau tetap tak bicara
Ingin dan sering ku berteriak dalam diam
Berteman air mata yang terus bergulir
Saat doa-doa kulantunkan sangat dalam
Hanya demi kamu yang namanya terus terukir
Mungkin dan hanya mungkin saja kamu merasa
Dan dalam pura-pura seolah tak tahu menahu
Iti adalah pertanda tanpa jeda
Bahwa kau tak ingin diriku bersama kehidupanmu
Ini begitu perih namun harus kuterima meski sedih
....
Writen by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
30 Oktober 2024
22-2.959
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H