Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Jantung yang Ingin Berhenti Berdetak

21 Agustus 2024   22:02 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:12 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Mendambamu sungguh terlalu
Melewati batas-batas rasa
Bahkan kalau perlu
Ingin sebenarnya jantung ini berhenti berdegup menyeimbangkan irama

Namun selalu ada namamu dalam aliran nadiku
Darah yang mengalir dalam butiran-butiran sesak dengan keberadaanmu
Maka seandainya bisa ingin kuhentikan saja degup itu seiring dengan berakhur pula segala rindu padamu

Iya benar sedalam itu
Bahkan tiada kuasa pada kepalan tangan yang beradu keras dengan udara
Hanya hampa pada suasana jiwa
Dalam relung-relung kalbu melewati perjalanan masa

Aku telalu pengecut untuk sekedar berani beradu tatap denganmu untuk berkata
Aku sungguh tak pernah berusaha jatuh cinta padamu
Aku hanya tiba-tiba saja merasakan itu
Iya hingga nanti degub jantungku itu berhemti atas kehendak ilahi

Akan tiba masanya terbuka semua
Segala kisah cintaku padamu yang kupendam sangat dalam pada palung-palung sanubari
....

Written by Ari Budiyanti
22 Agustus 2024
#PuisiHatiAriBudiyanti

15-2.917

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun