Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tawa Riuh Cinta

21 Agustus 2024   00:04 Diperbarui: 21 Agustus 2024   02:00 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pixabay.com

Membara di dalam sana
Tiada yang sanggup membaca
Kata hati seumpama ukiran rasa sang pujangga
Mengalihkan semua prakarya cinta sebingkai jiwa

Yang mana pun tiada pahami
Bahkan ragu tak bisa mengerti
Kalau ada tawa riuh cinta
Di balik kecewa

Seandainya saja bisa
Akan ada penanda ikatan batin rasa
Dua sukma yang menyatu dalam doa-doa
Tak bisa menahan aliran rindu yang menyusup di kalbu sang pujangga

Kembali mendengar tawa riuh cinta di balik airmata sang pemilik sejatinya jiwa
Ya dan masih juga ada cerita

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
14-2.916

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Aku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun