Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Penghujung Masaku

31 Juli 2024   19:56 Diperbarui: 31 Juli 2024   20:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Saat itu aku hanya membiarkan saja semua terjadi
Tanpa ada secercah mau atau ingin
Dan hatiku pun telah menjadi dingin
Bila pada akhirnya begini sungguh tak mampu kupahami

Kemudian langkah kaki menapak pada perjalanan hati
Mengenang segala air mata yang tak kunjung berhenti
Menderas di setiap malam hariku
Karenamu dan hanya kamu

Hingga aku dibuat mengerti perihnya nyata
Yang tak jua dapat kuterima sepenuh jiwa
Masih ada kecewa
Pun merasa sia-sia belaka

Namun kemudian aku akhiri segala angan
Dalam ketidaknyamanan yang masih juga ada di nurani
Menjadi memori yang tak terhapuskan
Karenamu, olehmu, dan tentangmu lagi
 ...

Written by Ari Budiyanti
31 Juli 2024

25-2.902

Baca juga: Di Penghujung Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun