Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggenggam Sepatah Kata

21 Juli 2024   15:34 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riuh angin kencang menyapu wajah
Memberi ruang gerak lebih cepat pada gemerisik dedaunan
Hingga pepohonan kecil berayun dengan ringannya
Kembali lagi tegak berdiri saat semua sapuan angin kencang terhenti

Tidak dengan hatiku
Seberapapun kau berusaha meninggalkanku
Mendorongku sejauh mungkin dengan sikapmu
Memang benar tak kupahami tapi aku mengerti satu hal
Aku sungguh tak bisa melalukanmu dari ingatan

Mencengkeram kencang dalam memori
Kenangan-kenangan yang pernah tercipta sunggu tak bisa terlupa
Semudah itu bagimu lalu karena tiada rasa
Namun tak bisa bagiku di sisi lainnya

Aku hanya diam menatapmu dalam segala ingatan
Mataku terpejam kala semua kenangan tentangmu berjalan jelas di hadapan
Dengan sepatah kata yang tak pernah kuucap
Namun mungkin engkau tahu dan menyadarinya

Kau hanya tak ingin melihatku terluka lebih dalam oleh rasaku sendiri
Itu yang selalu kuyakini hingga kini

Iya dan ada selalu sepatah kata yang mungkin tak bisa kuucap padamu selamanya
Bahkan jika Tuhan memberikan ruang pertemuan tak terduga lagi

Dan sepatah kata itu adalah cinta
Sungguh aku cinta

Baca juga: Menggenggam Rindu

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Juli 2024

17-2.894

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun