kencang menyapu wajah
Memberi ruang gerak lebih cepat pada gemerisik dedaunan
Hingga pepohonan kecil berayun dengan ringannya
Kembali lagi tegak berdiri saat semua sapuan angin kencang terhenti
Tidak dengan hatiku
Seberapapun kau berusaha meninggalkanku
Mendorongku sejauh mungkin dengan sikapmu
Memang benar tak kupahami tapi aku mengerti satu hal
Aku sungguh tak bisa melalukanmu dari ingatan
Mencengkeram kencang dalam memori
Kenangan-kenangan yang pernah tercipta sunggu tak bisa terlupa
Semudah itu bagimu lalu karena tiada rasa
Namun tak bisa bagiku di sisi lainnya
Aku hanya diam menatapmu dalam segala ingatan
Mataku terpejam kala semua kenangan tentangmu berjalan jelas di hadapan
Dengan sepatah kata yang tak pernah kuucap
Namun mungkin engkau tahu dan menyadarinya
Kau hanya tak ingin melihatku terluka lebih dalam oleh rasaku sendiri
Itu yang selalu kuyakini hingga kini
Iya dan ada selalu sepatah kata yang mungkin tak bisa kuucap padamu selamanya
Bahkan jika Tuhan memberikan ruang pertemuan tak terduga lagi
Dan sepatah kata itu adalah cinta
Sungguh aku cinta
.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Juli 2024
17-2.894
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H