Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rapuh

30 Juni 2024   21:54 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Pada banyak perkara yang melanda
Menimpa segala yang tak seharusnya
Susaah sedih karena dibuat sendiri
Tak kunjung ada akhir bila tak ada ingin hati

Percuma nasehat yang bertubi
Sia-sia perkataan yang niatnya membangun diri
Lupakan dan berjalan pergi
Tapi di sanubari masih tersimpan manis memori

Itu hanya membuat rapuh
Terseok langkah meski sekuat apapun hati
Menunjukkan tak peduli juga tak ada guna lagi
Saat jalan yang ditempuh makin terpisah jauh

Bukan alasan bila diri menjadi rapuh
Bukan sebuah ingin yang tak ada asa
Karena memang semua ada waktunya
Bahkan waktu untuk berhenti menjadi rapuh
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
30 Juni 2024

44-2.877

Baca juga: Menunggu Rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun