Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesak yang Melanda Batin

24 Juni 2024   08:40 Diperbarui: 24 Juni 2024   08:58 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pixabay.com

Ada rasa kesal, sedih, dan pedih
Sakit tak terkira dan itu semakin lama jadi terbiasa
Ketika batin meronta gundah gulana
Tak ada kawan mengerti sepenuhnya
Karena itu memang pergumulan milikmu saja

Mengapa menjadi demikian
Sakit itu semakin tak tertahan
Kadang ingin mati saja rasanya
Namun ingat hidup itu bukan hak daku semata

Hidup bukan lagi milikku sejak saat itu
Mengapa jua tak terduga rasa yang muncul
Seolah ada sebuah ingin yang terus timbul
Namun kemudian menyadari betapa tak mungkin menyatu

Dua hati sudah terpisah jauh
Masing-masing telah melempar sauh
Namun mengapa bukan di tempat yang sama
Mengapa masih ada rasa yang tersisa jua

Baca juga: Batin yang Terusik

Apa bisa sekali lagi melaluinya
Jika tidak, apa benar kematian adalah kunci
Tidak!! Sejak aku mengenal Pemilik jiwa
Pencipta raga yang tak kunjung ingin memanggilku pulang kembali

Aku sabar dan siap menanti
Kejutan-kejutan manis yang dipersiapkan bagi diri
Oleh Dia yang sungguh mencintai

Saat sesak melanda batin, maka jiwa tak perlu ikut merana karena ada Tuhan Pemilik semesta akan tetap mencinta dalam kasih abadi
.....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 Juni 2024

29-2.862

Baca juga: Sesak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun