Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanya Hatimu Saja

29 Mei 2024   00:13 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:32 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi teman sahabat/Photo by Bagas Muhammad on Unsplash via bola.com

"Nggi, apa benar kalau kita masih mencintai seseorang, kita akan terus memikirkan dia, pagi, siang, sore dan malam? Aku baca di quote-quote koq gitu ya? Katanya juga kalau seseorang masih ada di hati kita, suruh biarkan saja, ga usah memaksa menghalau dia pergi, didoakan saja setiap saat dia muncul di kepala. Apa benar begitu Nggi?"

Sita menatap sahabatnya yang masih sibuk melukis seekor kupu-kupu cantik dengan sayap warna-warni hinggap manis di atas bunga putih yang cantik, seruni putih.

"Ngajak diskusi lagi? Kamu kenapa menanyakan itu semua? Apa sedang jatuh cinta? Sama siapa? Aku kenal?" Anggi memberondong sohibnya dengan pertanyaan balik bukannya menjawab semua tanya Sita padanya.

"Jatuh cinta dari Hongkong? Asal deh kamu kalau bicara. Ngelantur ga jelas. Aku nanya apa, malah ditanya balik macem-macem gitu. Ga jelas ah kamu. Awas kupu-kupunya lompat dari lukisanmu dan hinggap di keningmu!"  Sita bersungut-sungut kesal.

"Kan aku hanya bertanya, kenapa marah?" Anggi kembali tersenyum pada sohibnya tapi terus melanjutkan melukis kupu-kupu.

"Sita, kau pernah mengamati kupu-kupu di taman bunga?"

Sita menjawab dengan anggukan.

"Pernah berusaha mengejarnya?"

"Pernah sih, tapi malah kupu-kupu itu terbang menjauhiku. Kesel sih kalau ingat." cerita Sita masih dengan wajah tak senang.

"Aku rasa mungkin cinta juga begitu. Mungkin sih. May be yes, may be no. Kalau memang cinta, biarkan saja menghampiri dan tinggal di hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun