Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syairmu Tak Pernah Mati

28 April 2024   09:09 Diperbarui: 28 April 2024   13:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terhenyak dalam kejut yang membuatku ingin berteriak
Mengapa demikian
Ada titik duka saat kau pergi meninggalkan lara  
Namun satu yang pasti, syairmu tak pernah mati

Saat kau goreskan segala halnya
Keresahan, kebahagiaan, kedukaan, perhatian, dan semua
Sungguh sajak-sajakmu terpatri manis di hati kami
Yang hatinya pernah kau sentuh dengan diksi-diksimu
Kami berduka, aku berduka saat mendengar berita kepergianmu selamanya

Syair-syairmu seolah mengiringi perjalananmu menuju nirwana
Menghantarmu pada kekekalan yang banyak dinanti insan
Kau pergi bukan untuk kembali bersama kami
Namun syair-syairmu saja yang kembali menemani kami
Iya, semua yang pernah kau tulis dengan segala hati

Terima kasih karena karya-karyamu yang abadi di hati kami
Hingga tiba masanya kita bersama menuliskan dan melantunkan puisi di alam yang sama lagi

Baca juga: Tentang Akhir Kita

Semoga segala kebaikan yang telah kau tebarkan dulu semasa bersama kami
Menjadi terang untuk kami para pemuisi yang mungkin pernah melangkah dalam ragu

Kau tahu, syair-syairmu itu tetap indah dan menawan hati meski penulisnya telah berpulang ke pangkuan Ilahi

....
Puisi dukaku karena telah kehilangan seorang penyair sejati

Selamat jalan penyair sejati,
Bapak Joko Pinurbo
.....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
28 April 2024

Baca juga: Di Batas Tiada

14-2.782

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun