Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Tertunda

24 April 2024   21:42 Diperbarui: 24 April 2024   22:09 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay.com

Bagaimana rasanya mencintai di satu sisi seorang diri?
Biasa saja seharusnya
Cinta itu datang dengan sendirinya tanpa ada paksa memaksa
Jadi kalau mencintai dan memaksakan diri
Mungkin itu bukan cinta

Itu hanya emosi atau ego yang meluap sesaat
Menyengat sangat saat tak berbalas rasa
Namun tak bisa berkata-kata karena relasi yang tersendat
Lalu hanya termenung menyalahkan diri mengapa terpesona dan mengapa hati terasa hangat

Entahlah
Apa benar demikian itu bisa dikata sebagai cinta sepihak
Sungguh ada sakit yang terus ingin ditolak
Namun hati tak bisa memungkiri adanya lara dan pedih  yang telah menjadi lelah

Hingga akhirnya mengumpat dan marah
Hingga ujungnya ada benci karena merasa tersakiti
Hingga lama baru mengerti
Kalau itu bukan cinta yang seharusnya sungguh ramah

Baca juga: Di Batas Tiada

Pada akhirmya segalanya berakhir sudah
Karena nurani terus berbisik
Semakin lama semakin keras menelisik
Sudah pergi saja dan lupakan karena yang kau rasa cinta itu sebenarnya hanya berujung luapan amarah

Itu bukan cinta
....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 April 2024

12-2.780

Baca juga: Rindu Itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun