Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepaket Rindu

14 Februari 2024   21:26 Diperbarui: 15 Februari 2024   00:00 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari FB Page Lovely Flowers

Tentang hari ini aku sangat ingin bercerita denganmu yang sedang menutup telinga dalam diam. Mungkin juga begitu. Aku sungguh tak tahu. Hanya saja rasa di dalam hati ini tak mau terhenti. 

Seandainya saja bisa aku itu ingin membencimu agar bisa melupakan memori tentangmu. Sungguh ternyata tak bisa. Justru hati semakin rindu dan ingin tahu. Aku hanya sedang menahan diri saja.

Aku merasa kau sedang menutup mata tentang apapun jua mengenaiku. Aku hanya bisa melipat tangan dan terus berdoa untukmu. Tuhan seandainya mungkin dan bisa, hentikanlah segala rasa yang membuatku justru terus saja rindu.

Baca juga: Hempasan Rindu

Aku ingin selalu berkisah padamu tentang segala hal seperti dulu. Namun tak bisa lagi. Kau hanya diam tak ada kata. Aku bisa apa? 

Pergi menjauhimu dan tak mau tahu tentangmu mungkin itu hanya salah satu caraku mengingkari segala rasa yang menggelora di dada. 

Sepaket rindu ini ingin kuhiasi bunga-bunga dan sekotak coklat manis yang tak pernah kau suka. Katamu terlalu manis. Baiklah. Aku menyimpan saja sendiri semua rasa rindu dan cinta ini.

Hingga pada saatnya nanti tiba saat ketika segala rasa itu pergi sendiri dan berganti. Mungkin. Aku tak akan mencoba mengusirnya lagi jika memang di dalam hati rasa  itu masih ingin tinggal.

Baca juga: Merenda Rindu

Iya, biarkan saja.

Baca juga: Tumpukan Rindu

....

Written by Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun