Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cemburu

8 Januari 2024   22:07 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:19 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi FB page Inspired Angels

Kau bertanya dengan setengah suara padaku. Kau berhasil? Aku menatapmu dan bertanya balik. Berhasil apa?

Kau tersenyum dan mwlanjutkan. Kau berhasil membuatnya cemburu? Aku terdiam dengar tanyamu. Dalam hal mana aku berusaha membuatnya cemburu. Pahamku, tak ada. 

Aku hanya menggeleng dengan raut wajah penuh tanya padamu dan kau pahami ketidakmengertianku.

Baca juga: Cemburu

Katamu lagi. Saat kau diam tak menyapanya, saat kau anggap dia tak ada, saat kau tinggalkan dalam sepi, bukankah akan membuatnya cemburu?

Cemburu pada apa? Tanyaku lagi padamu. Tentu saja cemburu pada perhatianmu yang kini tak ada lagi dia miliki. Bukankah begitu?

Aku tersenyum mendengar penjelasan dari sudut pandangmu dan aku hanya menjawab singkat. Mungkin.

Baca juga: Haru dan Cemburu

Pikirku lqgi, apa benar dia cemburu pada semua hal yang sudah kuhentikan? Tak ada lagi sapaku, tak pula sekedar senyumanku untuk dia yang memang sudah kusepikan dari hati. Untuk apa dia cemburu kalau memang tak pernah ada cinta di hatinya? 

Mungkin ya hanya mungkin saja, bahkan dia tak merasa kalau aku sudah tak peduli. Jadi aku atau dia yang pantas disebut cemburu?

......

Written by Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun