Rindu itu sesuatu. Tak urung hati terkadang pilu. Mengapa begitu? Tanya saja pada sang pujangga kata, mungkin dia tahu. Jangan kau layangkan tanya itu padaku. Aku hanya bisa merasa rindu saja.
Dalam diammu kau menatapku. Kau membuatku bingung dan mengira. Apakah sedang ada cinta padamu sehingga kau merindu dan bertanya-tanya?
Rindu itu berbahaya. Rindu itu bisa menyayat sukma. Rindu itu mengendalikan jiwa. Bila dan hanya bila tak bisa mengendalikan rindu dengan saksama. Rindu yang gulana karena cinta.Â
Namun rindu juga membawa bahagia. Rindu menata kata menjadi diksi bermakna. Rindu kadang disembunyikan dari si pemilik cinta. Rindu itu, ya ajaib penuh arti.
Inilah sekelumit kisah tentang keajaiban rindu yang tertuang dalam diksi-diksiku hanya karena kau menatapku penuh tanya tanpa ragu dan mengira aku tahu tentang rindu tapi sungguh aku tak tahu.Â
.....
Written by Ari Budiyanti
5 Januari 2024
Judul puisi: Â terinspirasi oleh diksi "Keajaiban Rindu "dalam komentar yang dituliskan oleh Ayah Tuah dalam salah satu artikel beliau di Kompasiana.