Di sebuah ujung jalan aku berdiri sedang menanti. Rindu? Cinta? Ataukah benci? Terkadang ketiganya menyatu dalam perpaduan rasa yang samar. Lalu mengapa? Itu wajar sebagai manusia yang masih berdiam di raga fana ini.
Mengapa terengah oleh prahara? Mengapa merasa gundah oleh kecewa. Sungguh hati terasa jauh dari padanannya. Kau tahu mengapa? Karena ada harap di sana?
Untuk apa terpesona? Semua akan sirna pada masanya. Untuk apa mencinta segenap jiwa jika akhirnya terlupa. Bahkan sedikit saja mengingat saja tidak. Begitulah manusia. Tak bisa hatinya dipercaya.Â
Percaya, pada siapa? Terkadang hanya diri sendiri dan Pencipta semesta saja yang memahami arti. Tak perlu kecewa atau meragu. Rindukan saja Dia dan bukan yang lainnya. Dia yang mencintaimu semenjak sebelum semesta ada.
Maka di sebuah ujung jalanpun tetap ada bahagia yang kau rasa tanpa percuma. Taruh harapanmu pada Dia yang memegang nyawa.Â
.....
Written by Ari Budiyanti
30 November 2023
Puisi di ujung November 2023