Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Kemarin

14 November 2023   16:05 Diperbarui: 14 November 2023   16:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Kompasianer Hennie Triana Oberst

Aku sedang membaca hati yang rindu ketika sehelai daun jatuh dan menyentuh tepat di kepala. Aku ingin tertawa tapi untuk apa? Memendam kecewa pada apa yang tak bisa berganti. Sungguh tak lega.

Lalu aku mencoba membuka tabir di hatiku karena pelbagai deraan rasa tak kuasa mengubahnya. Memangnya aku bisa apa? Tak ada. Semua terjadi begitu saja. 

Sejenak ada gempita karena suka, sebentar lalu berubah amarah dan duka hanya karena kecewa. Rasa yang tak ada. Rasa yang membelenggu jiwa. Seandainya saja. 

Aku kembali menata asmara yang terkikis manis oleh kenyataan. Mengiris. kejam tapi terkadang hanya bisa diterima dengan hati yang kadang seperti terhujam senjata tajam. Perih, pedih, tak kuasa menepis segala rasa yang terlanjur tercipta  

Semoga tak selamanya berganti lara di ujung pesona. Tak berubah menjadi hentakan kecewa yang selamanya. Karena apapun itu, semua yang terjadi biarkan terjadi. Terkadang aku tak biaa selalu menemukan titik temu antar kenyataan dan impian. 

Iya tak apa. Ini hanya sekelumit kisah tentang kemarin.

.....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

14 November 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun