Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyum yang Menghilang

24 Oktober 2023   20:15 Diperbarui: 24 Oktober 2023   20:22 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Aku menatap kesal pada gawai yang tiada berbunyi. Tak kunjung jua ada sapaan. Apa kau tak tahu aku menanti kabar darimu?

Tanya pada diri mengapa aku tak memulai saja terlebih dahulu menyapa. Sangat ingin tapi ada enggan. Bukankah kau bilang terlalu banyak hal yang sedang dikerjakan?

Mengapa sepimu menyakiti hati in? Mengapa ketiadaan sapamu mengguncangkan batin? Dan mengapa segala rasa ini tak kunjung berakhir?

Baca juga: Setitik Lupa

Aku mencoba menghitung waktu mundur saat kau mulai menyapaku. Tepat sudah satu tahun berlalu. Dan menyisakan luka tertanam penuh memar di hati kini. 

Aku tak bisa menghentikan segala aliran rasa yang tak jua kunjung menghilang.

Menyesal? Untuk apa? Tak ada guna, bukan? 

Senyum itu terus terlukis di sanubari. Sapa ramah terus terajut manis dalam memori. Semua sungguh telah menjadi bagian dari kenangan yang tak ingin terkenang lagi. 

Bagaimana ini, aku sungguh masih tak bisa melupakan senyum itu. Seberapapun usaha dan daya melupakanmu, aku tak mampu. Apakah kau tahu itu? 

Baca juga: Tiada Lagi Kita

Dalam renung akan senyum yang menghilang.

....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun