Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setitik Lupa

23 Oktober 2023   22:01 Diperbarui: 23 Oktober 2023   22:32 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Apa benar kau lupa padaku? Atau kau hanya tak peduli. Segala rasa yang pernah ada mengusik hati, dulu, apakah kini tiada bersisa?

Kau sedang apa? Mengapa terus tak peduli. Hanya saja, hati ini tak bisa sama. Aku ingin sepertinu, mencoba juga tak peduli, namun aku tak bisa.

Air mata berderai dalam harap dan doa. Jangan ada setitik lupa padaku. Karena itu sungguh menghancurkan segala memori manis yang pernah melintas di perjalanan kita. 

Kalau memang bisa, tetaplah begitu. Terus saja tak peduli hingga aku pun lelah padamu dan melakukan hal sama. Semoga bisa aku menjadi tak peduli pada segala rasa yang telah menguntai rindu.

Perlahan seiring waktu mungkin setitik lupamu akan berhasil menghentikan cintaku.

....

Baca juga: Tiada Lagi Kita

Written by Ari Budiyanti

#PuisihatiAriBudiyanti

Baca juga: Lelah pada Kita

23 Oktober 2023

14-2.641

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun