Kita, sebuah kata yang penuh makna. Ada aku dan juga kau. Namun sekarang telah tiada lagi kita. Karena kau memilih mengakhiri semua tanpa kata.
Persahabatan yang mana? Bohong semata. Kasih sayang yang mana? Semua percuma, hanya sia-sia. Seolah membuang waktu yang berharga.Â
Terlihat demikian bila sekilas mata menatap resah. Untuk apa menjadi gegabah. Bukankah tak perlu lagi semua itu kini. Tak perlu lagi bertutur kata yang membuat rindu hati.Â
Sudah tiada apapun di antara kita berdua. Sudah tiada lagi kita. Masing-masing memilih jalannya sendiri. Tanpa ada peluang bersama lagi.
Sebenarnya itu semua adalah kebaikan semata. Saat kata tak lagu ada satu yabg tersisa. Memahami betapa ternyata dunia. Bisa setega itu pada hati manusia yang mencinta.Â
Mengapa salahkan dunia? Karena kita berdua masih ada tinggal di dunia fana dan menjadi saksi mata semua memori lama.
....
Written by Ari Budiyanti
21 Â Oktober 2023
11-2.638
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H