Sebuah percakapan ringan siang ini ketika melihat salah satu anak tidak bergegas pulang padahal sudah dijemput di depan.
"Loh, kamu sudah dijemput, kenapa tidak segera pulang?" tanya saya dengan heran.
"Miss, botol minumķu  entah di mana. Kalau aku pulang sekarang dan tanpa botol minumku, aku pasti dimarahi Oma."
"Hilang? Sudah dicari di mana saja? Koq bisa hilang?" Saya ikut membantu mencari di ruangan kelas namun memang tidak ada.
"Miss, mau bantu aku cari ke ruang musik di lantai 3 tidak? Mungkin tertinggal di sana." Dia meminta tolong dengan wajah memelas begitu.Â
Seorang teman mendengar dan cepat-cepat menjawab. "Miss, aku ikut mencari ya ke ruang musik." Aku mengangguk.
"Iya, ayo kita cari di ruang musik." Kami bertiga pergi ke ruang musik di lantai tiga yang sudah gelap karena lampu dimatikan saat ruangan sedang tidak digunakan.
Langkah kaki anak kecil lebih cepat dari saya. Mereka sampai lebih dulu di ruang musik sementara saya mengikuti dari belakang."Kalau ruang musik gelap, nyalakan dulu lampunya." Kata saya dari belakamg mereka.
Temannya yang lebih kecil, adik kelas tepatnya, dengan sigap dan cepat menyalakan lampu dan benar botol minum itu ada di dekat dinding. Rupanya dia lupa turun saat tadi ada kegiatan di ruang musik.Â
Setelah menemukan botol minum tersebut, kami pun turun bersama. Dengan rasa bahagia, dia mengucapkan terima kasih berulang-ulang pada saya dan temannya karema mau menemani ke ruang musik dan membantunya mencari botol minum tersebut.