Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Sejati (Semburat Kebaikan dalam Tulusnya Cinta)

18 Mei 2023   14:17 Diperbarui: 18 Mei 2023   18:35 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa dengan cinta
Bila berpadu dengan kebencian
Tak mungkin
Itu bukan cinta

Merindu hanya karena ingin
Bukan perasaan tulus yang mengiringi
Apakah bisa terwujud
Iya hanya mungkin

Hingga kebaikan mewujudkan nyatanya diri
Bahwa tak ada kebencian mampu mengalahkan sejatinya
Iya sejatinya cinta akan memberi kekuatan
Bukan pada selayang pandang arti yang tak bisa dipahami

Namun masih ada yang menggerogoti jiwa
Hingga punahnya rasa
Cinta bagaikan obat yang membalutnya
Sehingga tak ada sisa dalam sebuah kebencian
Hanya terjadi pada mereka yang bertemu Kebenaran

Jika tidak
Maka kebencian akan terus merajai sebuah hati
Atau setidaknya menyembul, bersembunyi di sebuah sudutnya
Seolah tak pernah mati
Hanya oleh kemenangan kebaikan yang nampak mata

Sesungguhnya
Kemurnian cinta saja sang pelipur lara
Dengan cara yang tak kasat mata
Meredam segala kebencian, membakarnya perlahan hingga sirna menjadi abu

Dan yang menjadi raja dalam jiwa kini hanya ada cinta yang tulus
Mungkin dan mungkin memang begitu

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiMeiAri
#BerdansaDenganKematian
18 Mei 2023

...

Puisi ini terinspirasi Buku Novel Berdansa dengan Kematian karya Acek Rudy bab terakhir

Dokpri
Dokpri
18-2.555

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun