Berdansa dengan Kematian. Sebuah judul buku yang menarik. Menggugah rasa ingin tahu. Tentang apa kira-kira isinya. Ini buku novel misteri pertama yang saya miliki. Perlu keberanian dari dalam diri saya untuk mencoba membaca isinya.Â
Pak Rudy sangat baik dalam mengemas isi novel ini. Bagaimana saya bisa tahu? Saya membaca bab pertama saja sudah terasa hanyut dalam ceritanya. Kira-kira apa saya sanggup menyelesaikan isi buku tanpa terbayang-bayang adegan seram di dalamnya?Â
Saya tidak tahu dan tak berani menjanjikan apapun. Pak Rudy juga tahu itu. Ada baiknya saya bagikan ya bab pertama kisah buku ini. Saya membacanya dengan sungguh-sungguh. Bab 1, done.
Bab 1 ini berjudul sama dengan bukunya, Berdansa dengan Kematian. Kata berdansa buat saya bernuasa romantis. Namun kata kematian bernuansa magic dan misteri. Sebuah misteri kehidupan yang banyak ditanyakan orang lain.Â
Lanjut ke isi buku. Dalam novel ini khususnya ba 1, saya melihat adanya kebahagiaan yang diharapkan dalam kelahiran seorang anak perempuan namun kisahnya menggambarkan kebalikannya. Banyak tragedi kematian mengiringi perjalanan hkdupnya hingga usia 12 tahun.
Bukan hal yang diinginkan memiliki kenangan tak baik dengan keluarga. Saat anak yang lahir di bulan kembar ini harus mendapati keanehan-keanehan yang tidak dimengertinya sepanjang masa kecilnya. Hanya menjalani kehidupan dan itu terjadi di hadapan.Â
Menjadi anak perempuan yang kurang diharapkan oleh sang ayah, Go Arundaya Gayatri harus menempuh kehidupan yang tak sesuai bayangam kedua orang tuanya.
Sang ayah mengharapkan anak lelaki namun yang lahir anak perempuan. Sang ibu mengharapkan dia menjadi anak perempuan yang berkuasa sesuai namanya, namun kenyataannya dia tak punya banyak teman. Bukankah ini ironis?
Dalam budaya Jawa, demikian Pak Rudy menuliskan dalam novel ini arti nama Gayatri dalam budaya Jawa adalah perempuan yang berkuasa. Kelahiranmya di bulan Kembar menurut penanggalan Imlek menggambarkan betapa dia adalah akan menjadj anak yang spesial dalam hal prestasi.