Tulisan ini saya buat sebagai apresiasi untuk Bu Muthiah Alhasany. Kompasianer yang sangat menginspirasi untuk saya. Kecintaannya pada dunia literasi membawanya ke dunia jurnalistik.
Mengamati dengan saksama perkembangan Indonesia dan juga pencinta budaya bangsa. Tak hanya itu, sebagai penulis senior beliau juga tidak membatasi relasi persahabatan dengan saya yang masuk kategori penulis junior.
Iya, saya menulis karena I like it. Saya menyukainya. Bu Muthiah, begitu saya menyapa Beliau, memberi dukungan sejati, motivasi agar saya terus berkarya sesuai hati. Beliau tahu benar kalau saya suka berpuisi dan itulah yang beliau amati pada saya. Bahkan tak pernah menghakimi kesukaan saya pada puisi.
Setiap orang punya passionnya masing-masing. Jika suka menulis puisi ya menulis saja. Ini sangat memotivasi saya si pemuisi hati. Saya suka menulis puisi tapi belum pernah secara langsung membacakannya di depan para kompasianer dan penulis lainnya.
Sejak kami sama-sama bergabung dalam group perpesanan salah satu komunitas menulis, saya mendapat kesempatan emas untuk membacakan puisi di depan banyak orang, di depan berbagai kalangan profesi yang sama-sama suka menulis. Ini kesempatan yang luar biasa.
Terima kasih banyak Bu Muthiah.
Sebagai penanggung jawab utama komunitas Click Kompasiana, memberi saya kesempatam untuk banyak menulis karya lain seputar perkeretaan di Indonesia. Khususnya berbagai pengalaman yang berkaitan dengan kereta api.
Saya juga pernah mendapat kenang-kenangan gelang dari Turki sebagai hadiah sebiah event yang diadakan Bu Muthiah dlaam rangka merayakan penulisan di Kompasiana selama 10 tahun pada tahun 2020. Keren ya.
Tak mudah memotivasi kaum wanita pada masanya untuk mau atau berkeinginan menempuh pendidikan yang pantas. Saya yakin itu. Ada banyak penghalang namun tetap dengan tekun R.A Kartini teeua berusaha.
Tak hanya itu, keinginan R.A Kartini yang kuat membawa kaumnya menikmati pendidikan agar lebih maju dan berpikiran ke depan, memberinya motivasi tersendiri untuk juga memotivasi kaum wanita.