Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendung yang Menggantung di Balik Jendela

29 Januari 2023   12:21 Diperbarui: 29 Januari 2023   12:23 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Sesaat kulihat jendela
Aku mengatakannya masih pagi
Lalu seorang menimpali
Hai ini sudah siang, perhatikan saja

Aku menatapnya heran
Hanya ada bayangan
Kelam ku meraih kenyataan
Jam dinding pukul 12 siang itulah kenyataan

Ini sudah siang
Bukan lagi pagi seperti yang ku ingin
Hari sebentar lagi menjelang petang
Namun rutinitas belum juga selesai diselimuti dingin

Aku menatap kembali ke jendela
Lalu kutanya awan-awan di sana
Mengapakah mendung menggantung
Menghalang mentari menyinari diri

Baca juga: Mendung Menggantung

Mengapa ada ragu tiba-tiba menyeruak di hati
Bila nanti masanya tiba
Mengapa tak jua terhenti
Segala rasa rindu bila pada akhirnya tak menyatu pula

Ah cinta di ujung hati
Mengapa tiba-tiba saja tanpa suara
Mengapa tiba-tiba tanpa kata
Bahkan untaian rasa ikut bersembunyi

Mendung yang menggantung di balik jendela
Ternyata kau memberi arti yang sama
Pada hari-hariku yang masih begini saja
Hingga nanti masanya tiba

...

Baca juga: Di Balik Jendela

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
29 Januari 2023

40-2.460

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun