Menyayat hati yang melintas sejenak
Hanya sekedar sedang lewat
Dan ada bulir-bulir bening berkilai saat bertemu cahaya
Tepat di bawah pelupuk mata
Deras semakin deras
Membuat hati teriris karena sedihnya
Wanita itu terus saja membuang bening air dari kelopak netra
Seperti sedang sengaja membersihkan kedua bola mata
Namun sesungguhnya dalam hati dia
Ada luka yang mendalam sangat
Ada bekas tikaman rasa yang menukik tajam
Sangat dalam hingga membuatnya tak mampu memberontak
Lunglai terjebak dalam pesona
Terkurung oleh asmara
Tak mampu melepaskan diri
Karena ada cinta dalam hati
Namun mengapa berat
Mengapa juga sulit
Tak mampu memberi semangat
Padahal dia yakin benar pada rasa itu
Dia terus menghitung air mata yang mengalir deras
Bahkan menggenang di pipi
Membuat sesak di dada
Melukai batin yang melara
Terus lagi dan lagi
Akan rindu yang tak kunjung jua terselami
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 Januari 2023
37-2.457
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H