Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jadilah Padaku (Be It Unto Me)

20 Januari 2023   22:29 Diperbarui: 21 Januari 2023   17:42 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini seorang teman mengirimi saya pesan. "Kamu sakit apa Ari?" Saya menjawabnya. "Mungkin hanya masalah saraf Kak, kelelahan sepertinya."

Teman saya ini seorang dokter, mendemga4 beberapa keluhan kesehatan yang saya ceritakan, teman saya langsung dengan sigap berkata, "Besok kamu harus ke rumah sakit ketemu dokter spesialis saraf" katamya tegas. "Iya Kak, besok ke rumah sakit."

Saya menjawabnya dengan ringan. "Beneran loh, ini urgent, besok ke rumah sakit ya." Saya menghela nafas, "Baik Kak"

Saya jadi berpikir apa seserius itu sakit atau gejala sakit yang saya alami sehingga teman saya mengharuskan besok ke rumah sakit dan bertemu langsung dengan dokter spesialis saraf. Temtu saja bukan teman saya, hehe.

Saya sebenarnya sudah dua kali ke klinik umum. Selain mendapatkan surat rujukan ke rumah sakit setempat, karena saya ke klinik menggunakan kartu BPJS, saya juga mengunjungi klinik lainnya. Hanya untuk memastikan kondisi saya.

Memang di klinik lainnya saya mendapat obat dan vitamin yang berkaitan dengan saraf. Mungkin saya sudah lebih dari lelah mengahadapi kenyataan hidup, eh maksud saya rutinitas saya hehe. Akhirmya badan saya tidak bisa menolerirnya. Gejala sakit di area kaki pun melanda.

Bahkan rasa sakit di kedua kaki sudah pernah saya jadikan puisi di Kompasiana. Teman-teman bisa baca di sini.

Dokpri tangkap layar Komapsiana akun Ari Budiyanti
Dokpri tangkap layar Komapsiana akun Ari Budiyanti


Saya jadi teringat obrolan dengan murid-murid saya, "Ms Ari sebenarmya usianya berapa?" Pertanyaan yang tak pernah bosan mereka tanyakan setiap ada waktu senggang di kelas. Saya hanya tertawa geli mendengarnya namun tak kunjung menjawab.

Baca juga: Ceritakan Padaku

Mungkin saking gemasnya mereka tebak sendiri, "Iya Ms, pasti usianya sudah 50 tahun kan." Lagi-lagi saya tertawa mendengarnya, saya diperkirakan usia 50 tahun sama satu anak. Iya ini terus menjadi rahasia bagi mereka sampai kapanpun tentang usia guru kelasnya.

Dokpri
Dokpri
Kembali ke kondisi saya. Sebenarnya gejala sakit di kaki dan merambat ke tangan saya, sudah hampir 2 minggu ini saya rasakan. Gejalanya seperti merambat perlahan. Dari ujung jari telapak kaki, area bawah lutut, dan seterusnya sampai telapak tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun