Hal ketiga yang saya rindukan di kampung halaman adalah bersepeda di pagi dan spre hari. Mengelilingi satu sudah kampung yang diapit oleh persawahan. Meski makin menyempit saja tergantikan hunian manusia.
Hal keempat adalah buku-buku saya. Semoga liburan kali ini ada kesempatan membaca buku-buku lama saya. Eh saya punya satu buku baru juga hadiah dari teman. Waktu itu saya sedang sangat merasa tidak nyaman di pagi hari. Tetiba saya diinfo kalau ada paket buat saya.
Waktu saya buka, paket itu berisi buku berjudul Heart and Desire. Tentu saya sangat bahagia. Apalagi teksnya in English. Sekalian saya upgrade English skill selama liburan kan? Setuju?
Hal berikutnya, ke berapa ya? Sampai lupa. Sebentar saya scroll up dulu.
Oh ya, hal kelima yang saya rindukan selalu adalah menulia. Semoga dalam 2 minggu ke depan banyak tulisan saya hadir di sini dan lebih bervariatif ya. Tak hanya puisi saja.
Itu ngomong-ngomong centang biru atau katanya verifikasi mengapa lama sekali tak menghampiri akun saya ya. Kan jadi akun tak bercentang sekarang di Kompasiana. Siapa yang tahu kalau saya ini bukan penulis baru hehe.
Ah, ga kali ya. Banyak di Kompasiana udah pada kenal saya sebagai penyandamg akun centang hijau selama 4 tahun. Bayangkan, 4 tahun loh tahan jadi centang hijau terus dan masih aja hadir tulisan. Banyakan puisi sih.
Bahkan ya tanpa K-Rewards berbulan-bulam pun, fiksianer ini masih aja menulis. Kemaren di kaleidoskop Kompasiana, masuk lagi jadi kompasianer teraktif.
Meskipun urutannya turun drastis. Tahun lalu masih urutan 4, tahun ini jadi 14 belas. Tidak apalah berada di antara mereka. Dua kompasianer yang sangat saya
Lompat mah itu, atau terjun bebas, hehe. Tapi bersyukur ya masih masuk jadi kompasianer teraktif. Hayo, kalian udah tahu apa belum? Baca aja di sini kalau pengen tahu ya. Lengkap.
Nah kan saya jadi cerita panjang di poin ini. Kan jadi lelah pun lupa mau nulis apa hal berikutnya yang kurindukan selama liburan. Udah 5 aja ya sementara. Nanti kalau ada ide lagi, saya sambung ya.