Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbahagialah dengan Karya Puisimu

17 Desember 2022   16:56 Diperbarui: 17 Desember 2022   19:37 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri tangkap layar akun Ari Budiyanti di Kompasiana

Apa yang Anda rasakan jika karya fiksimu masuk artikel paling ngehits?

Kaget! Itulah yang saya rasakan ketika membuka Kaleidoskop Kompasiana di bagian Pencapaian saya.

Menurut Kompasiana, konten paling ngehits selama tahun 2022 di antara keseluruhan karya saya lainnya adalah sebuah puisi. Iya sebuah karya fiksiana. Kaget dan juga bahagia.

Bagaimana tidak? Saya yang mengaku-aku sebagai fiksianer selama ini, entah benar atau tidak, eh koq ya pas tahun ini puisi berjudul Fatamorgana Cinta menjadi karya paling ngehits. Artinya konten ini paling banyak dibaca, saya melihatnya tercatat hingga 2.500 an views.

Dokpri
Dokpri

Wow..kata saya dalam hati. Koq bisa ya.
Secara akhir-akhir ini susah sekali untuk saya mendapati karya puisi dengan views mencapai angka 100 saja. Tidak mudah loh. Lah ini koq bisa sampai 25 kali lipatnya. Sebuah pencapaian yang menurut saya tidak biasa.

Syukur kepada Tuhan.

Baca juga: Aku Dicintai Tuhan

Ini adalah penguatan bagi saya pribadi bahwa puisi-puisi saya masih digemari dan ada saja yang berkenan membacanya hingga saat ini. Terima kasih banyak ya kawan-kawan semua.

For some people, menulis puisi itu tidak mudah, tapi tidak bagi saya. Mungkin karena saya hanya menulis puisi hati, sesuatu yang ada dalam hati saya. Ini membuat lebih mudah menjadi untaian diksi puisi. Iya mungkin demikian.

Meski harapan saya masih belum terwujud mendapati puisi saya menjadi salah satu konten berlabel headline tahun ini, iya sudahlah mau apa lagi. Iya kan kawan?

Ada hal-hal yang tak bisa kita ubah, just do it. Kerjakan saya sesuai hati kita. Jangan menuruti saja semua maunya orang lain. Jika kita masih ingin menulis puisi, tulislah puisi dalam bahagia. Jika ingin menulis konten dalam kategori lainnya, ya ikuti saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun