Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kalut (November 10)

11 November 2022   19:46 Diperbarui: 12 November 2022   11:49 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto pixabay.com

Hati yang bagaimana sebenarnya di dalam sana
Ingin selalu dalam bahagia damai dan tenang
Namun batin terus meronta karena rasa
Sungguh terus saja wajahmu terbayang

Berharap ada tenang
Berharap ada sejahtera
Namun angan tak jua berhenti berkelana
Terus saja melayang

Sungguh tak tahu bagaimana memungkiri cinta
Yang semakin hari melanda sukma
Tanpa sebuah alasan nyata
Apakah ini pertanda

Kasih cinta menenggelamkan segala logika
Rindu meramu nada-nada tanpa irama
Hanya ada gejolak yang tiada padam
Ah mungkinkan rasaku sudah terlampau dalam

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiBaruAri
11 November 2022

15-2.362

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun