Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Suatu Hari Ketika Aku Tak Ingin Menghitung Pagi

29 Oktober 2022   09:01 Diperbarui: 29 Oktober 2022   09:33 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Freepik via celebritis.id

Aku
Sungguh tak tahu
Apa yang sebenarnya menimpa hati
Sedari pagi

Adakah rindu
Atau sedikit cemas
Sungguh aku tiada tahu
Pagi ini hatiku seolah perih diremas keras

Aku tak ingin hari ini terjadi
Bukan pada pagi yang berganti mentari
Namun pada hati yang terus menerus dalam bimbang
Entah mengapa nurani seolah berteriak tanpa sebuah dendang

Rasa apakah ini
Sungguh aku tak ingin menghitung pagi
Pada suatu hari
Kala menerima sapaan mentari

Baca juga: Getar-Getar Rasa

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
29 Oktober 2022

34-2.346

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Apa Itu Rindu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun