Book Week atau Minggu Buku. Ini dia kisahku berliterasi merayakan Bulan Bahasa.
Oktober adalah bulan bahasa yang kita kenal bersama. Â Di sekolah tempat saya mengajar, bulan bahasa selalu diperingati dengan mengadakanKompasiana tahun ini sudah mencapai usia 14 tahun dan menjadi wadah saya berkisah gerakan literasi yang saya lakukan terutama untuk menumbuhkan minat baca. Salah satunya minat baca siswa di sekolah.
Saya sangat suka membaca dan bahkan mempunyai perpustakaan pribadi di rumah karena koleksi buku yang saya miliki sangat banyak untuk ukuran guru seperti saya. Bahkan saya mengunggah gambar buku-buku milik saya pribadi dalam album salah sagj media sosial dengan nama  ABy Online Library.
Dalam hal ini ABy adalah singkatan dari nama saya, Ari Budiyanti. Mungkin itu menjadi salah satu alasan pihak sekolah terus mempercayakan pelaksanaan Book Week dari tahun ke tahun pada saya. Tentu saja saya tidak bekerja sendiri namun bersama rekan-rekan guru di sekolah.
Saya pernah menuliskan kisah tentang Book Week di Kompasiana. Anda bisa membacanya di sini.
Apa pentingnya Book Week bagi siswa?
Berikut penjelasan saya.
1. Book week memberi kesempatan pada siswa untuk membaca buku koleksi favoritnya yang dibawa dari rumah.
Saya yakin ada banyak siswa yang mempunya buku koleksi prubadi di rumah. Akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka untuk membacanya di sekolah dan buku favorit mereka diketahui oleh teman-teman di sekolah.
2. Book Week memberi kesempatan pada siswa untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan sekolah.
Mengapa demikian? Tidak semua siswa mempunyai koleksi buku di rumah. Waktu kecil, saya termasuk salah satunya. Perpustakaan menjadi sumber buku bagi anak-anak di sekolah.
 Mereka bisa meminjam buku di perpustakaan sekolah dengan bebas. Artinya sesuai aturan yang berlaku di sekolah masing-masing.
3. Book Week memberi kesempatan pada siswa untuk belajar berbagai tema literasi.