Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debar

18 Oktober 2022   17:35 Diperbarui: 18 Oktober 2022   17:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pixabay.com

Aku membenci rasa ini
Menguras habis emosi pada hati
Terkoyak seluruh angan di kepala
Hanya karena debar yang membara

Aku membenci rasa ini
Ketiba tiba-tiba merasa sungguh tak nyaman melanda
Ada galau merasuki sukma
Memberi debar yang masih juga sama dalam diri

Aku membenci rasa ini
Saat kedua netra bertatapan
Tanpa kata terucap meski satu
Dan tiada suara terdengar di antaranya

Karena degub jantung yang berdebar kencang
Memberi diri seolah terbang
Dalam lamunan pada sebuah nyata yang tak boleh
Sungguh aku membenci rasa ini

Baca juga: Cinta Itu Kamu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
18 Oktober 2022

22-2.334

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Melupa Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun