Mempunyai buku karya sendiri, pernah menjadi salah satu cita-cita saya. Setiap kali melihat tumpukan buku yang menggunung baik di perpustakaan, toko buku, atau di manapun jua, selalu berharap ada 1 buku dengan nama saya sebagai pengarang atau penulis buku tersebut.
Iya, sebuah keinginan sederhana yang membuncah di hati saya.
Keinginan tersebut tak pernah saya matikan. Terus hidup dan berkembang di batin saya sambil saya terus membaca buku-buku lain dan menulis berbagai artikel di media sosial.Â
Kompasiana menjadi salah satu media pilihan untuk terus menulis. Bahkan setelah menulis di Kompasiana, saya juga mengenal banyak penulis dari berbagai profesi.
Hal lain yang tak kalah penting, ternyata kesempatan menulis buku terbuka dan berawal dari sini. Saya tak pernah menyangka sebelumnya. Sungguh.
Saya bagikan puisi-puisi yang saya tulis tanpa jeda. Setiap hari hampir selalu ada puisi. Iya, saya menjaga konsistensi dalam berpuisi selain karena inspirasi yang terus muncul di hati hingga ada sebuah buku kolaborasi puisi dengan beberapa penulis.
Judul buku kolaborasi puisi tersebut adalah Untaian Kata Sang Penyair.
Selain buku kolaborasi puisi tersebut ada juga karya lainnya di mana ada puisi saya dan puisi Sahabat Puisi di mana saya juga masuk di dalamnya. Buku itu berjudul Aksara Bermakna.
Itulah dua buku kolaborasi yang memuat karya fiksi saya.