Aku pergi dalam ringkih hati yang perih oleh sebuah seruan pedih.Â
Sebuah nurani yang tercabik oleh kenyataan yang mengurai air mata.Â
Sungguh batin penuh nelangsa karena satu alasan sederhana.Â
Iya kau menjauhiku demi sebuah keberadaan yang katanya bahagia dan itu bukan denganku.
Cukup segala sayatan yang perlahan kau tinggalkan telah sempurna menjadi bekas luka di sudut ingatan.Â
Kau dan aku hanya telah menjadi sebuah memori yang tiada lagi ada tempat karena satu keyakinan akan akhir segala rasa.Â
Rasaku, rasamu, tak pernah lagi menjadi rasa kita.
..Â
written byvAri Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
4 Oktober 2022